Prestasi membanggakan ditorehkan siswa kelas IV SDIT Aliya Bogor Arif Rahman Hakim. Tak tanggung-tanggung, bocah yang masih duduk di kelas enam sekolah dasar ini memiliki segudang prestasi yang cukup membanggakan. Baik tingkat Kota Bogor hingga nasional.
Bahkan, baru-baru ini, ‘bocah ajaib’ tersebut juga mengikuti perlombaan tingkat internasional, yaitu World Science Environment and Engineering Competition (WSECC). Perlombaan yang dilaksanakan tanggal 17-20 Juli itu diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) dan Univesitas Indonesia (UI) bekerjasama dengan Malaysia Innovation, Invention and Creativity Association, Alpha Science Educational Project Turkey, Department of Food Science and Teknologi IPB, Jurusan Ilmu Aktuaria ITS, dan LPPM Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Perlombaan dilaksanakan secara online dan offline yang terdiri dari 315 tim dari 23 negara dan dibagi menjadi 7 kategori lomba yaitu Mathematics, physic, Social science, Technology, Energi and Engineering, life science dan Environment. Meski perlombaan mayoritas diikuti peserta tingkat SMP, SMA dan mahasiswa itu tidak mengurangi kepercayaan diri Hakim. Hakim tetap bersemangat mempersiapkan alat penemuannya dalam bidang technologi yaitu Automatic Watering System Based On Soil Moistore Sensor Project. Yaitu sebuah alat penyiram tanaman otomatis berbasis sensor kelembaban tanah. Mulai dari penemuan, percobaan alat dan membuat presentasi berbahasa inggris dalam bentuk power point.
“Sungguh pengalaman yang sangat berharga dan luar biasa untuk Hakim karena harus bersaing dengan peserta yang notabene jauh di atas posisinya sebagai siswa SD. Ditambah lagi, isi presentasi bukan sekedar cerita tentang produk jadi, tapi ada paparan tentang motivasi, cara kerja project, komponen, dan flowchart alat penemuannya, semua berbahasa Inggris, termasuk menjawab pertanyaan para juri yang terdiri dari para profesor dari beberapa negara diantaranya Indonesia, Mexico, Philipina dan Malaysia,” terang guru SDIT Aliya Bogor Sri Mulyanih seperti keterangan yang diterima Redaksi Metropolitan, Rabu (10/8/22).
Alhamdulillah, lanjut Sri, pada perlombaan ini Hakim meraih juara 2 (Silver Medal) pada kategori teknologi. Sungguh prestasi yang luar biasa untuk Hakim. Prestasi ini tentunya dibarengi dengan semangat Hakim dalam belajar robotic selama ini. Hakim mulai tertarik pada bidang ini saat ia ingin membuat karya inovasi bidang Teknologi berbasis Internet of Things (IOT) yang bisa digunakan sehari-hari di rumah.
“Alhamdulillah orang tua sangat mendukung karena melihat potensi besar Hakim pada bidang robotic. Bayangkan, sejak usia lima tahun sampai sekarang, Hakim sudah menggeluti dunia robotic dengan masuk ikut les robotic. Lalu berkembang membuat project-project inovasi teknologi,” bebernya.
Berita ini pernah tayang di https://www.metropolitan.id/2022/08/hakim-si-bocah-ajaib-asal-bogor-penemu-alat-penyiram-tanaman-otomatis/
