Program Pembiasaan Siswa

Pendidikan Budi Pekerti adalah usaha sadar yang dilakukan dalam rangka menanamkan atau menginternalisasikan nilai-nilai moral ke dalam sikap dan prilaku peserta didik agar memiliki sikap dan prilaku yang luhur (berakhlakul karimah) dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam berinteraksi dengan Tuhan, dengan sesama manusia maupun dengan alam/lingkungan (Haidar, 2004).

 

Pentingnya nilai akhlak, moral serta budi luhur bagi semua warga negara kiranya tidak perlu diingkari. SDIT Aliya terutama bidang kesiswaan (Pak Fakhri Mubarok-selaku Wakasek) dalam mencapai tujuan pendidikan (budi pekerti) selalu berupaya agar siswa/i berkembang sesuai dengan akhlak/kepribadian yang diharapkan dengan cara mendesign, mengamati, menganalisa dan mengevaluasi program-program yang berjalan di sekolah. 

Beberapa program yang diupayakan untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut yang mulai berlaku mulail Tahun Ajaran 1617, yaitu: 

 

 

* Sapa pagi dan pelaksanaan shalat Dhuha 

Saat siswa tiba di sekolah akan disambut dengan beberapa guru yang sudah siap menyambut kedatangan siswa saat memasuki gerbang. Kegiatan ini diadakan untuk menghangatkan keakraban siswa dan guru, meningkatkan kedekatan dan menjadikan sekolah sebagai rumah mereka kedua. 

Pada pukul 07.15 siswa ikhwan diarahkan ke Masjid dan akhwat ke musholla untuk melaksanakan shalat Dhuha yang dipimpin oleh guru yang bertugas.

 

Program ini merupakan hasil evaluasi dan masukan2 dari berbagai pihak agar KBM dan pembiasaan Islami di sekolah lebih efektif juga mendukung program pemerintah melalui Permendikbud terkait penerapan GPBP, salah satunya sapa siswa, dhuha dan gerakan penanaman budi pekerti.

 

 

* Keterlambatan Siswa

Siswa masuk katergori terlambat saat tiba di sekolah pukul 07.20 WIB. Jika siswa terlambat 3x berturut-turut atau 5x dalam 1 bulan (tidak berturut-turut), akan diberikan surat pemanggilan orangtua ke sekolah untuk berdiskusi dengan walikelas.

 

* Snack dan Makan Siang

Pada tahun ajaran ini, khusus siswa kelas 3 sd 6 makan snack (09.50-10.10) dan makan siang (13.25-13.40) dilakukan di dalam kelas yang didampingi oleh wali kelas masing-masing. Bagi kelas 1 dan 2 dilakukan di koridor depan kelas mereka masing-masing.

 

20160728_085920 crop* Gerakan Resiko Berbayar

Resiko pelanggaran dengan cara membayar denda. Pelanggaran yang dimaksud adalah makan/minum berdiri dan membuang sampah. Setiap pelanggar dikenai denda sebesar Rp500. 

Di awal guru memberikan pemahaman kepada siswa bahwa aturan tersebut dibuat untuk lebih mendisplinkan siswa, terbiasa mentaati aturan, peduli terhadap lingkungan dan menumbuhkan kesadaran bahwa setiap yang dilakukan akan berdampak pada kebaikan (reward/pahala) dan keburukan (resiko/dosa). 

 

* Gerakan Literasi Sekolah

Selain perpustakaan sekolah, di setiap kelas akan dibuat “Pojok Baca” yang buku2nya diperoleh dari pinjaman siswa. Minimal setiap siswa meluangkan waktu untuk membaca selama 15 menit untuk memperluas wawasan dan menumbuhkan minat baca siswa.

 

 

Salam awal tahun…

Salam semangat untuk lebih baik…

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 × five =