Angka tujuh belas mungkin terdengar biasa bagi sebagian besar orang, namun tidak demikian b siswaagi/i kelas 6 SDIT Aliya angkatan 2015/2016 dan juga bagi warga SDIT Aliya pada umumnya. Angka tersebut menjadi angka yang istimewa, pasalnya pada hari Kamis tanggal 17 Desember 2015 lalu telah diselenggarakan program khotaman dan imtihan Al Quran metode Ummi di rumah makan Sekarwangi, Bubulak.
Acara ini merupakan acara perdana yang diselenggarakan oleh SDIT Aliya semenjak 7 tahun kelulusan para alumninya. Program khotaman dan imtihan adalah laporan langsung bukti hasil kegiatan belajar mengajar metode ummi dihadapan orang tua dan para tamu undangan. Pada acara ini para siswa/i peserta mengkhatamkan (menuntaskan) pembelajaraan Al Quran dengan metode Ummi dan memperlihatkan kepiawaiannya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari orang tua siswa maupun para tamu undangan yang hadir seputar materi pembelajaran Al Quran metode Ummi diantaranya, tartil (kelancaran), fashohah (kefasihan), gharib (bacaan-bacaan asing dalam Al Quran yang kadang cara membacanya berbeda dengan tulisannya), tajwid (ilmu terkait hukum-hukum bacaan di dalam Al Quran) serta hafalan juz ‘amma.
Yang menjadikan acara ini lebih semarak dan istimewa adalah hadirnya tamu kehormatan SIT Aliya, yakni Ust. Ahmad Yusuf,MS yang merupakan salah satu penyusun buku metode Ummi sekaligus sebagai Manajer Penjaminan Mutu Metode Ummi dari Ummi Foundation Surabaya. Acara berlangsung sangat hidup dan menantang saat beliau memimpin acara imtihan (uji publik) dimana seluruh peserta harus siap menerima dan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar materi pembelajaran Al Quran metode Ummi tanpa ada skenario sebelumnya. Alhamdulillaah, berkat latihan dan persiapan yang matang dengan dibimbing para guru Ummi yang ikhlas dan profesional, ketegangan yang menghantui seluruh peserta sebelum acara dimulai berubah menjadi senyum kebahagiaan saat mereka mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mengalir dengan lancar baik yang dilontarkan oleh ust. Yusuf maupun tamu undangan yang hadir. Seluruh hadirin yang mengikuti acara ini berdecak kagum dan tanpa sadar meneteskan air mata karena iri dengan kemampuan para peserta dalam menguasai materi-materi Al Quran di usia mereka yang masih belia. Bahkan dalam sambutan yang disampaikan oleh Direktur SIT Aliya, ibu Dian Wulandari, Psi, M.Pd, pasca acara imtihan, beliau mengaku sampai tidak mengijinkan dirinya untuk mengalihkan perhatiannya dari seluruh peserta pada acara ini. Pun demikian testimony yang disampaikan oleh bapak Ir. Sumunar Djati, salah satu perwakilan orang tua siswa yang mengungkapkan perasaannya pada acara ini. Rasa senang melihat para siswa yang luar biasa, sedih karena seluruh hadirin banyak yang menyesal belum sempat belajar Al Quran dan iri atas ilmu sudah dikuasai para peserta, serta bangga memiliki mutiara yang indah seperti mereka, semua rasa itu bercampur menjadi satu. Tampil sebagai peserta dengan nilai munaqosyah tertinggi untuk ikhwan, diantaranya Muhammad Siraaj Wahhaj (ke-1), Muhammad Rizqullah Arsyad (ke-2) dan Abraar Faishal Indrasara (ke-3). Sedangkan untuk akhwat, diantaranya Nurul Izzah Abdussalam Zahra (ke-1), Keisha Yumnaa Salsabila (ke-2) dan Restu Aliyam Zahra (ke-3).
Khotaman dan Imtihan sendiri merupakan program lanjutan dari rangkaian program KBM Ummi setelah sebelumnya para siswa lulus munaqosyah (ujian akhir siswa) Al Quran metode Ummi yang telah dilaksanakan sebulan sebelumnya. Pada khotaman dan imtihan bersejarah ini diikuti oleh 67 orang siswa dan siswi kelas 6 angkatan 2015/2015 yang lulus pada program munaqosyah. Acara ini merupakan salah satu wujud komitmen yayasan Himma Aliya yang selama ini mendukung penuh KBM Al Quran metode Ummi karena ingin menjadikan Al Quran sebagai maincore pembelajaran SIT Aliya. Harapannya pada acara munaqosyah dan khotaman selanjutnya bukan hanya diikuti kelas 6 saja, tapi juga oleh seluruh siswa/i SDIT Aliya yang telah tuntas menempuh pembelajaran Al Quran metode jilid 1-6, jilid gharib dan tajwid. Semoga cita-cita SIT Aliya untuk mencetak generasi yang Qur’ani bisa terwujud sehingga menjadi umat terbaik sebagaimana sabda Rasulullaah, “Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari). Aamiin. (ASP).

